Senin, 01 Oktober 2012

Tool Keamanan Sistem Yang Berbasis UNIX

Tripwire

Salah satu contoh program yang sering digunakan untuk memantau integritas sistem Linux adalah program Tripwire. Program Tripwire dapat digunakan untuk memantau adanya perubahan pada berkas/file atau direktori.
Cara Kerja Tripwire.
Pada waktu pertama kali digunakan, tripwire harus digunakan untuk membuat database mengenai berkas-berkas atau direktori yang ingin kita amati beserta “signature” dari berkas tersebut. Signature berisi informasi mengenai besarnya berkas, kapan dibuatnya, pemiliknya, hasil checksum atau hash (misalnya dengan menggunakan program MD5), dan sebagainya. Apabila ada perubahan pada berkas tersebut, maka keluaran dari hash function akan berbeda dengan yang ada di database sehingga ketahuan adanya perubahan. Selain Tripwire, tool yang yang digunakan utuk melakukan pengecekan integritas sistem antara lain: TAMU (Texas A&M University), ATP (The Anti-Tampering Program), dan sXid (men-tracks file-file suid dan sgid, bisa mendeteksi jika ada kit root yang terinstal).
Tripwire yang merupakan salah satu pilhan utilitas yang dapat digunakan oleh user dan administrator untuk memeriksa perubahan yang terjadi pada file atau direktori. Hal itu untuk menghindari adanya backdoor (pintu belakang untuk mendapatkan akses illegal lagi), penyusupan karena adanya bug pada perangkat lunak, adanya malicious code dan perubahan terhadap sistem oleh oramg lain yang sebenarnya tidak mempunyai hak untuk itu. Dalam pemeriksaan keutuhan dan keaslian file ini, tripwire perlu mengetahui file mana saja yang akan diperiksa baru setelah itu membandingkan file yang akan diperiksa tersebut dengan informasi (database) yang telah disimpan sebelumnya. Dan jika terjadi perubahan atau penambahan file baru Tripwire akan melaporkannya sehingga administrator dapat segera memeriksa apakah pengubahan atau penambahan file baru tersebut legal atau tidak.
Daftar file atau direktori yang akan diperiksa Tripwire terdapat dalam file konfigurasi Tripwire yang default-nya bernama tw.config. Sedangkan keadaan asli file tersebut terdapat di dalam file database Tripwire yang default-nya bernama tw.db_@. Karakter @ diganti dengan hostname komputer yang diinstal Tripwire.
Yang menjadi file inti dalam program Tripwire ini sebenarnya adalah kedua file tersebut yaitu file konfigurasi tw.config dan file database tw.db_@. Karena itu sangat disarankan pada saat menginstalasi program Tripwire agar kedua file ini diletakkan pada tempat yang hanya di-mount read-only atau di media eksternal (seperti disket atau NFS) sehingga tidak ada intruder yang dapat mengubahnya. Sebab jika hal ini tidak dilakukan akan sangat mungkin menyebabkan kita tidak dapat mengetahui seorang intruder yang telah berhasil masuk ke dalam sistem dan telah menyiapkan backdoor. Hal ini dikarenakan pada saat intruder itu telah membuat file baru atau mengubah suatu file untuk digunakan sebagai backdoor, ia sekaligus dapat mengubah file database Tripwire sehingga jejaknya tidak akan terdeteksi oleh Tripwire. Jika hal seperti ini terjadi, berarti program Tripwire yang telah diinstalasi sama sekali tidak berguna. Contoh file yang membahayakan keamanan sistem jika diubah : password user, group user, pengubahan UID/GID sebuah file atau penambahan file yang memiliki setuid root, inetd, service, dll.
Instalasi dan penggunaan Tripwire, silakan dilihat di bagian Jobsheet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar